AS Mengungkap Rencana Respons Israel Terhadap Serangan dari Iran: Apakah Nuklir?

Pejabat AS meyakini bahwa Israel kemungkinan akan fokus menanggapi serangan Iran hanya terhadap proksi-proksi Teheran di luar Iran, menurut empat sumber AS yang berbicara kepada NBC News pada Selasa (16/4/2024). Sumber tersebut, seperti yang dikutip oleh Times of Israel, menyatakan bahwa kurangnya kerusakan serius yang disebabkan oleh serangan dari Tehran mungkin akan mendorong Jerusalem untuk mengambil sikap yang kurang agresif. Israel diyakini akan menghindari konflik yang lebih luas.

Alih-alih langsung menyerang Iran sebagai respons, Israel kemungkinan akan menargetkan proksi-proksi Iran seperti milisi Iran di Suriah atau kelompok teror Hizbullah di Lebanon, ungkap empat pejabat tersebut.

Riwayat itu juga menyatakan bahwa AS mengharapkan Israel untuk memberikan pembaruan terkait keputusan-keputusannya. Namun, Washington tidak berniat terlibat dalam respons apapun.

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Herzi Halevi mengatakan pada Senin bahwa Israel akan merespons serangan Iran dengan tepat.

Iran telah menyerang Israel dengan rudal dan drone pada akhir pekan sebagai balasan atas serangan udara pada 1 April di konsulatnya di Suriah yang menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam, termasuk dua jenderal. Iran menduga bahwa Tel Aviv adalah dalang di balik serangan tersebut.

Sebuah laporan dari Channel 12 Israel pada hari Senin menyatakan bahwa kabinet perang Israel telah memutuskan untuk memberikan respons yang jelas terhadap Iran, namun mereka tidak ingin respons tersebut memicu perang regional atau menghancurkan koalisi multinasional yang membantu Israel melawan serangan Iran. Israel juga berniat untuk berkoordinasi dengan AS dalam tindakan mereka.

Namun, Teheran telah mengisyaratkan bahwa serangan terhadap kepentingannya di luar negeri juga bisa memicu eskalasi. Presiden Ebrahim Raisi pada hari Selasa mengatakan bahwa gangguan terhadap kepentingan Iran akan mendapat respons yang tegas.

Pejabat-pejabat tersebut mengungkapkan bahwa Israel kemungkinan akan menargetkan proksi-proksi Iran, seperti milisi Iran di Suriah atau kelompok teror Hizbullah di Lebanon, sebagai respons terhadap serangan tersebut, alih-alih langsung menyerang Iran.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa Amerika Serikat mengharapkan Israel untuk memberikan pembaruan mengenai keputusan yang akan diambilnya, namun Washington tidak berniat untuk terlibat dalam respons langsung terhadap serangan tersebut.

Sementara itu, Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Herzi Halevi menyatakan bahwa Israel akan merespons serangan Iran dengan tepat. Iran telah menyerang Israel dengan rudal dan drone sebagai balasan atas serangan udara pada 1 April yang menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam, termasuk dua jenderal. Iran menuduh bahwa serangan tersebut dilakukan oleh Tel Aviv.

Sebuah laporan dari Channel 12 Israel pada hari Senin menyebutkan bahwa kabinet perang Israel telah memutuskan untuk memberikan respons yang tegas terhadap Iran, namun mereka juga ingin memastikan bahwa respons tersebut tidak memicu konflik regional yang lebih luas atau mengganggu koalisi multinasional yang membantu Israel dalam melawan serangan Iran. Israel juga berencana untuk berkoordinasi dengan Amerika Serikat dalam tindakan mereka.

Namun, Teheran telah memberikan isyarat bahwa serangan terhadap kepentingannya di luar negeri juga bisa memicu eskalasi konflik yang lebih besar. Presiden Ebrahim Raisi pada hari Selasa menegaskan bahwa gangguan terhadap kepentingan Iran akan mendapatkan respons yang tegas.