Link Shopee Disini

Sindiran Mega terkait Partai Lain Dompleng Kader PDI-P Disinyalir Bukan untuk Nasdem, tapi...

Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo berspekulasi bahwa pernyataan Presiden PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri soal partai lain pendukung kader PDI Perjuangan bukan ditujukan untuk partai Nasdem. 

Bahkan, kata Kunto, Nasdem memasukkan nama kader PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dalam bursa calon presiden 2024. 

Namun, partai yang didirikan Surya Paloh itu kini memiliki calon presiden sendiri, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies. 

"Menurut saya bukan untuk Nasdem. Nasdem sudah jauh dan sekarang Nasdem sudah punya Pak Anies Baswedan," kata Kunto kepada Kompas.com, Rabu (1/11/2023).

Saat itu, nama Ganjar diumumkan sebagai salah satu dari tiga calon presiden oleh Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasdem pada pertengahan Juni 2022. 

Gubernur Jawa Tengah berdiri bersama dua nama lainnya yakni Anis Baswedan. dan Andika Perkasa yang saat itu menjabat Panglima TNI. 

Namun, pada awal Oktober 2022, Nasdem mengumumkan Anies Basveda sebagai calon presidennya untuk pemilu 2024. Menurut Kunto, hujatan Megawati soal kader partai tak lagi mempedulikan Nasdem. Dia mengatakan mungkin untuk Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Desember lalu, PAN mengumumkan penambahan nama Ganjar pada partai berlambang matahari putih itu dalam bursa calon presiden. Sementara itu, Partai Demokrasi Rakyat menyebut banyak kadernya di daerah yang ingin mengangkat nama Ganjar sebagai calon presiden.

Sejauh ini, baik PAN maupun PPP, yang tergabung dalam koalisi Golkar bernama Indonesia Bersatu (KIB), belum mengumumkan calon presiden yang akan mereka dukung. “Kalau partai Nasdem sudah memiliki capres yang jelas bukan Pak Ganjar. 

Menurut saya, partai yang tidak punya caleg yang solid tetap punya capres yang jelas dan mengundang Pak Ganjar ke acara-acara partainya atau mengklaim bahwa mereka personelnya seperti Pak Ganchar, - kata Kunto. Menurut Kunto, wajar jika Megawati marah kepada partai-partai tersebut. Sebab, sampai saat ini PDI-P belum mengumumkan keputusannya mencalonkan diri sebagai presiden, tetapi partai lain mendukung kader partai polisi. “Menurut saya, itu (PAN dan PPP) itu dari Nasdem,” kata guru besar madya Universitas Padjajaran itu.

Sebelumnya, dalam pidatonya di peringatan 50 tahun PDI Perjuangan yang digelar Selasa (1/10/2022), Megawati Soekarnoputri menyebut partai yang mendampingi kader PDI Perjuangan untuk kepentingan politik. 

Megawati mengaku heran karena partai politik harus memiliki kader sendiri untuk berkampanye. "Saya melihat, saya mengatakan politisi memang seperti ini, bukankah mereka mempunyai personelnya?" ujar Megawati dalam pidato sambutannya pada peringatan 50 tahun HUT PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada hari Selasa (10/1/2023). 

Saking kagetnya, presiden kelima RI itu bertanya kepada Sekjen PDI-P Hasto Kristianto soal aturan pengangkatan presiden di Komisi Pemilihan Umum (KPU). HUT ke-

HUT ke-50 PDI Perjuangan awalnya direncanakan sebagai momen pengumuman calon presiden dari partai tersebut. Namun hingga akhir acara, belum ada calon RI-1 dari partai miskin yang disebut-sebut.

 "Sekarang tunggu, tidak apa-apa, itu pekerjaanku!" ujar Megawati dalam sambutannya. Sementara nama Ganjar Pranovo sudah lama dicanangkan sebagai calon presiden terkuat dari PDI Perjuangan.

 Namanya memenangkan jajak pendapat kualifikasi calon presiden di berbagai lembaga. Orang nomor satu Jateng pernah menjadi bagian dari bursa capres Nasdem. Akibatnya, PAN Pertukaran Calon Presiden PPP dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga mengumumkan diri sebagai calon presiden.

0 Response to "Sindiran Mega terkait Partai Lain Dompleng Kader PDI-P Disinyalir Bukan untuk Nasdem, tapi..."

Jangan Merubah Kode Ini

Jangan Merubah Kode Ini

Jangan Merubah Kode Ini

Jangan Merubah Kode Ini