Link Shopee Disini

Ekonomi: Eskalasi Konflik Antara Iran dan Israel Berpotensi Menyebabkan Kenaikan Harga Minyak dan Emas.

Ekonom Josua Pardede menyatakan bahwa meningkatnya konflik antara Iran dan Israel dapat menyebabkan kenaikan harga minyak dunia dan emas.

Menurutnya, perang tidak hanya akan mengganggu produksi minyak, tetapi juga distribusi, yang berpotensi memicu lonjakan harga minyak. Saat ini, harga minyak mentah Brent sudah mencapai sekitar 90 dolar AS per barel. Iran sendiri merupakan salah satu produsen minyak terbesar di dunia, dengan produksi mencapai sekitar 3,9 juta barel per hari dan ekspor sekitar 1,29 juta barel per hari pada tahun 2023.

Indonesia, sebagai salah satu importir minyak mentah terbesar di ASEAN, dapat terdampak oleh kenaikan harga minyak dunia yang signifikan.

Josua juga memperkirakan bahwa harga emas akan tetap bertahan bahkan meningkat di atas 2.000 dolar AS per ons karena investor cenderung mencari aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi dan pasar keuangan global akibat meningkatnya konflik di Timur Tengah. Namun, harga batu bara dan minyak kelapa sawit mentah (CPO) tidak dipengaruhi oleh perubahan harga minyak mentah saat ini.

Pada 12 April 2024, harga batu bara mencapai 129,3 dolar AS per ton, mengalami penurunan sebesar 11,7 persen year to date (ytd), sejalan dengan perkiraan perlambatan ekonomi di China yang merupakan konsumen batu bara terbesar di dunia.

Di sisi lain, harga CPO pada tanggal tersebut mencapai 1.060 dolar AS per ton, mengalami kenaikan sebesar 13,4 persen year to date (ytd), yang disebabkan oleh dampak El Nino terhadap produksi.

0 Response to "Ekonomi: Eskalasi Konflik Antara Iran dan Israel Berpotensi Menyebabkan Kenaikan Harga Minyak dan Emas."

Jangan Merubah Kode Ini

Jangan Merubah Kode Ini

Jangan Merubah Kode Ini

Jangan Merubah Kode Ini